Nganjuk – Pawai Budaya tingkat
SMP-SMA di Kabupaten Nganjuk digelar, Selasa (13/8). Masyarakat memadati jalan
yang menjadi rute pawai, mulai dari pertigaan Tanjung - Jalan Imam Bonjol –
Jalan Yos Sudarso – Jalan A Yani, dan finish di Pendopo Pemkab Nganjuk.
Selain masyarakat Nganjuk, Pawai
ini juga menarik perhatian para mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang
sedang menjalani program KKN di Desa Nglinggo Kecamatan Gondang Kabupaten
Nganjuk dengan ikut serta terjun
langsung melihat pawai tersebut.
Tak hanya melihat arakan pawai,
mahasiswa dari KKN UNESA kelompok 10 juga berhasil memanfaatkan momen tersebut
untuk memasarkan produk hasil inovasi yang telah dibuatnya yaitu olahan bawang
merah menjadi bubuk bawang dengan brand "Brams". Alhasil,
"13 botol sudah laku terjual hanya dengan beberapa jam saja". Tutur
fatory salah satu mahasiswa kelompok 10 KKN UNESA.
Mengenalkan dan memasarkan produk
unggulan desa Nglinggo, mahasiswa menggunakan cara langsung door to door pada kalangan Ibu – Ibu
yang sedang ramai melihat Pawai Budaya di sepanjang jalan. Produk Brams di
terima dengan hangat bagi masyarakat terutama di kalangan Ibu – Ibu yang biasa
memasak, “ wah ini memudahkan sekali jadi sudah nggak perlu mengupas dan
memotong ya mbak” ujar salah satu Ibu pembeli Bubuk Brambang Brams.
Tidak hanya itu, Kelompok KKN 10 berhasil
sedot perhatian Media Kota Nganjuk dan salah satu anggota kelompok KKN bernama
Areta diwawancarai pada saat penjualan di Pawai Budaya oleh salah satu wartawan
memo bernama Andik yang kebetulan sedang meliput kegiatan Pawai Budaya Nganjuk
dan berita tersebut telah di muat dalam Koran Memo Nganjuk terbitan tanggal 14
Agustus 2019. (Art)